Nomor Katalog Museum Pusaka TMII : EYL - 12
Nama Dapur / Bentuk Keris ini : Sempaner
Nama Pamor / Lambang / Filosofi : Ilining WarihTangguh / Estimasi : Madura
Tahun Pembuatan : XX
Model Bilah Pusaka : Lurus.
Asal Usul Pusaka : -
Warangka Gayaman Solo Kayu Asem.
Foto Keris Asli Tanpa Editan, Dijamin & Garansi Keris Sama Dengan di Foto.
Stok produk/barang ini : Hanya 1 Buah Saja.
Mahar : Rp. 975.000,-
Dapur Sempaner (Sempana Bener) merupakan nama salah satu dapur keris lurus yang sering kita jumpai mulai dari tangguh sepuh seperti Pajajaran, Majapahit, sampai tangguh Nom-noman. Sempaner berasal dari kata Sempana / Sumpena Bener yang secara harafiah berarti Mimpi yang benar. Ricikan dapur ini : Kembang kacang, tikel alis, Ri Pandan – ada pula yang menyebutkan mempunyai greneng, jalen, lambe gajah. Sempana bener dalam arti lebih dalam merupakan suatu pesan, angan-angan, harapan, cita-cita, keinginan apabila dilandasi suatu pemahaman yang benar menjadi suatu kenyataan. Pemahaman yang benar itulah yang akan mewujudkan suatu tercapainya harapan atau cita-cita. Dalam hal ini, suatu pesan bahwa manusia dalam menggapai suatu keinginan hendaknya diselaraskan dengan kemampuan atau potensi yang dimiliki, sebagaimana dalam ujar-ujar jawa disebutkan “Bisa rumangsa – aja rumangsa bisa”.
Dapur Lurus : Bener-Lurus Dalam berdoa kita selalu memohon untuk diberikan “Jalan yang Lurus” (sirotol mustaqin) kepada Tuhan. Lurus berarti tidak menyimpang dari jalur yang ditetapkan. Lurus juga berarti tidak berlebihan juga tidak kekurangan, berada di tengah-tengah. Seseorang yang jika di dalam hidupnya mengusahakan selalu berada di jalur lurus berarti akan bertindak jujur dan luhur budinya. Berlaku jujur, bener lan pener akan menuju batin manusia yang selaras dengan realitas yang sebenarnya, dan oleh karena itu dengan sendirinya (Otomatis-konsekuen) memenuhi kewajiban, tugas dan peranan dan jabatan yang dituntut dari padanya. Mengembangkan diri pribadi, pengetahuan sesuai dengan bakat dan kemampuan (empan papan) dan tidak memaksakan kehendak / mengendalikan hawa nafsu.
(Disadur dari Artikel Majalah Pamor Edisi 07 – Tulisan Wawan Wilwatikta)
Dapur Sempaner
(Sempanan Bener) merupakan nama salah satu dapur keris lurus yang sering
kita jumpai mulai dari tangguh sepuh seperti Pajajaran, Majapahit,
sampai tangguh Nom-noman. Sempaner berasal dari kata Sempana / Sumpena
Bener yang secara harafiah berarti Mimpi yang benar. Ricikan dapur ini :
Kembang kacang, tikel alis, Ri Pandan – ada pula yang menyebutkan
mempunyai greneng, jalen, lambe gajah. Sempana bener dalam arti lebih
dalam merupakan suatu pesan, angan-angan, harapan, cita-cita, keinginan
apabila dilandasi suatu pemahaman yang benar menjadi suatu kenyataan.
Pemahaman yang benar itulah yang akan mewujudkan suatu tercapainya
harapan atau cita-cita.
Dalam hal ini, suatu pesan bahwa manusia dalam menggapai suatu keinginan
hendaknya diselaraskan dengan kemampuan atau potensi yang dimiliki,
sebagaimana dalam ujar-ujar jawa disebutkan “Bisa rumangsa – aja
rumangsa bisa”.
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Dapur Sempaner
(Sempanan Bener) merupakan nama salah satu dapur keris lurus yang sering
kita jumpai mulai dari tangguh sepuh seperti Pajajaran, Majapahit,
sampai tangguh Nom-noman. Sempaner berasal dari kata Sempana / Sumpena
Bener yang secara harafiah berarti Mimpi yang benar. Ricikan dapur ini :
Kembang kacang, tikel alis, Ri Pandan – ada pula yang menyebutkan
mempunyai greneng, jalen, lambe gajah. Sempana bener dalam arti lebih
dalam merupakan suatu pesan, angan-angan, harapan, cita-cita, keinginan
apabila dilandasi suatu pemahaman yang benar menjadi suatu kenyataan.
Pemahaman yang benar itulah yang akan mewujudkan suatu tercapainya
harapan atau cita-cita.
Dalam hal ini, suatu pesan bahwa manusia dalam menggapai suatu keinginan
hendaknya diselaraskan dengan kemampuan atau potensi yang dimiliki,
sebagaimana dalam ujar-ujar jawa disebutkan “Bisa rumangsa – aja
rumangsa bisa”.
Dapur Lurus : Bener-Lurus
Dalam berdoa kita selalu memohon untuk diberikan “Jalan yang Lurus”
(sirotol mustaqin) kepada Tuhan. Lurus berarti tidak menyimpang dari
jalur yang ditetapkan. Lurus juga berarti tidak berlebihan juga tidak
kekurangan, berada di tengah-tengah. Seseorang yang jika di dalam
hidupnya mengusahakan selalu berada di jalur lurus berarti akan
bertindak jujur dan luhur budinya.
Berlaku jujur, bener lan pener akan menuju batin manusia yang selaras
dengan realitas yang sebenarnya, dan oleh karena itu dengan sendirinya
(Otomatis-konsekuen) memenuhi kewajiban, tugas dan peranan dan jabatan
yang dituntut dari padanya. Mengembangkan diri pribadi, pengetahuan
sesuai dengan bakat dan kemampuan (empan papan) dan tidak memaksakan
kehendak / mengendalikan hawa nafsu.
Selain itu, pengembangan pribadi dengan pengekangan hawa nafsu adalah
salah satu cara. Karena nafsu akan memperlemah manusia. Mengendalikan
hawa nafsu berarti mengembangkan budi pekerti. Untuk pencapaian budi
pekerti (etika) yang baik umumnya dihalangi dua hal yaitu hawa nafsu dan
pamrih.
Nafsu yang terkait dengan pamrih (egoisme) antara lain :
- Nafsu selalu ingin menonjol (nepsu menange dhewe)- Menganggap diri
selalu betul (nepsu benere dhewe)- Memperhatikan diri sendiri (nepsu
butuhe dhewe)
Sikap dasar yang luhur adalah kebebasan tanpa pamrih. Ujar-ujar jawa
mengajarkan “sepi ing pamrih, rame ing gawe”. Sepi ing pamrih berarti
melepaskan diri diri dari kepentingan pribadi dan mengutamakan
kepentingan masyarakat demi keselarasan kehidupan. Manusia mencapai
“sepi ing pamrih” apabila ia semakin tidak lagi perlu gelisah dan
prihatin terhadap diri sendiri, semakin bebas dari nafsu ingin memiliki
serta mempunyai hati yang tenang.
Rame ing gawe berarti melakukan apa yang dituntut oleh jabatandan
kedudukan kita dalam masyarakat atau pun pekerjaan. Masing-masing
menjalankan sesuai dengan tugas dan kewajiban yang diemban. Setiap orang
harus menyadari keterbatasannya, sehingga tumbuh kerelaan untuk
membatasi diri pada peran yang telah ditentukan di dunia.
Dalam hidup ini hendaknya dipahami benar ajaran Catur Merti – bersatunya
pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan :
- Pikiran yang benar
- Perasaan yang benar
- Perkataan yang benar
- Perbuatan yang benar
Harapan yang Menjadi Kenyataan – Sumpena yang Daradasih – Sumpena Bener –
Sempaner
Mimpi yang benar adalah hanya mimpi yang menjadi kenyataan (puspatajem
daradasih). Harapan dan cita-cita yang baik yaitu harapan yang dapat
diwujudkan sebagai kenyataan. Hal tersebut tentunya suatu harapan yang
luhur (bener).
Sempana Bener (sempaner) memaparkan ajaran bagaimana seseorang dapat
menggapai harapannya secara benar. Dalam menggapai harapan hendaknya
dilandasi dengan laku yang lurus dan benar, khususnya dalam hal etika
sehingga akan tumbuh budi luhurnya.
Budi luhur dicapai dengan sikap sederhana (prasaja), bersedia untuk
menganggap dirinya lebih rendah dibanding orang lain (andhap asor),
selalu sadar akan batas-batas dalam situasi dan lingkungan (tepa
selira). Sebaliknya menghindarkan diri dari sikap yang jauh dari sifat
budi luhur, yaitu : mencampuri urusan orang lain (dahwen/open),
iri-dengki (srei), suka main intrik (jail), dan bersikap kasar
(methakil).
Dari kedalaman rasa, pengetahuan, kemampuan seperti diuraikan di atas
semua tercakup, maka tergantung apakah manusia sanggup untuk menempatkan
diri dalam kosmosnya, serta dapat menemukan tempatnya yang cocok dan
selaras.
Menurut Aristoteles, manusia hanya dapat menemukan kebahagiaan apabila
ia dapat mengaktualkan bakat-bakatnya. Untuk mewujudkan suatu harapan
harus disertai dengan usaha dan kemampuan yang sesuai. Harapan tidak
akan menjadi kenyataan jika tanpa disertai dengan usaha dan memampuan
yang menyertainya. Keinginan harus disesuaikan dengan kapasitas pribadi,
bakat, pengetahuan, menepati janji, jujur dan melakukan sesuai
kewajiban. Sepi ing pamrih rame ing gawe.
(Disadur dari Artikel Majalah Pamor Edisi 07 – Tulisan Wawan Wilwatikta)
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Dapur Sempaner
(Sempanan Bener) merupakan nama salah satu dapur keris lurus yang sering
kita jumpai mulai dari tangguh sepuh seperti Pajajaran, Majapahit,
sampai tangguh Nom-noman. Sempaner berasal dari kata Sempana / Sumpena
Bener yang secara harafiah berarti Mimpi yang benar. Ricikan dapur ini :
Kembang kacang, tikel alis, Ri Pandan – ada pula yang menyebutkan
mempunyai greneng, jalen, lambe gajah. Sempana bener dalam arti lebih
dalam merupakan suatu pesan, angan-angan, harapan, cita-cita, keinginan
apabila dilandasi suatu pemahaman yang benar menjadi suatu kenyataan.
Pemahaman yang benar itulah yang akan mewujudkan suatu tercapainya
harapan atau cita-cita.
Dalam hal ini, suatu pesan bahwa manusia dalam menggapai suatu keinginan
hendaknya diselaraskan dengan kemampuan atau potensi yang dimiliki,
sebagaimana dalam ujar-ujar jawa disebutkan “Bisa rumangsa – aja
rumangsa bisa”.
Dapur Lurus : Bener-Lurus
Dalam berdoa kita selalu memohon untuk diberikan “Jalan yang Lurus”
(sirotol mustaqin) kepada Tuhan. Lurus berarti tidak menyimpang dari
jalur yang ditetapkan. Lurus juga berarti tidak berlebihan juga tidak
kekurangan, berada di tengah-tengah. Seseorang yang jika di dalam
hidupnya mengusahakan selalu berada di jalur lurus berarti akan
bertindak jujur dan luhur budinya.
Berlaku jujur, bener lan pener akan menuju batin manusia yang selaras
dengan realitas yang sebenarnya, dan oleh karena itu dengan sendirinya
(Otomatis-konsekuen) memenuhi kewajiban, tugas dan peranan dan jabatan
yang dituntut dari padanya. Mengembangkan diri pribadi, pengetahuan
sesuai dengan bakat dan kemampuan (empan papan) dan tidak memaksakan
kehendak / mengendalikan hawa nafsu.
Selain itu, pengembangan pribadi dengan pengekangan hawa nafsu adalah
salah satu cara. Karena nafsu akan memperlemah manusia. Mengendalikan
hawa nafsu berarti mengembangkan budi pekerti. Untuk pencapaian budi
pekerti (etika) yang baik umumnya dihalangi dua hal yaitu hawa nafsu dan
pamrih.
Nafsu yang terkait dengan pamrih (egoisme) antara lain :
- Nafsu selalu ingin menonjol (nepsu menange dhewe)- Menganggap diri
selalu betul (nepsu benere dhewe)- Memperhatikan diri sendiri (nepsu
butuhe dhewe)
Sikap dasar yang luhur adalah kebebasan tanpa pamrih. Ujar-ujar jawa
mengajarkan “sepi ing pamrih, rame ing gawe”. Sepi ing pamrih berarti
melepaskan diri diri dari kepentingan pribadi dan mengutamakan
kepentingan masyarakat demi keselarasan kehidupan. Manusia mencapai
“sepi ing pamrih” apabila ia semakin tidak lagi perlu gelisah dan
prihatin terhadap diri sendiri, semakin bebas dari nafsu ingin memiliki
serta mempunyai hati yang tenang.
Rame ing gawe berarti melakukan apa yang dituntut oleh jabatandan
kedudukan kita dalam masyarakat atau pun pekerjaan. Masing-masing
menjalankan sesuai dengan tugas dan kewajiban yang diemban. Setiap orang
harus menyadari keterbatasannya, sehingga tumbuh kerelaan untuk
membatasi diri pada peran yang telah ditentukan di dunia.
Dalam hidup ini hendaknya dipahami benar ajaran Catur Merti – bersatunya
pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan :
- Pikiran yang benar
- Perasaan yang benar
- Perkataan yang benar
- Perbuatan yang benar
Harapan yang Menjadi Kenyataan – Sumpena yang Daradasih – Sumpena Bener –
Sempaner
Mimpi yang benar adalah hanya mimpi yang menjadi kenyataan (puspatajem
daradasih). Harapan dan cita-cita yang baik yaitu harapan yang dapat
diwujudkan sebagai kenyataan. Hal tersebut tentunya suatu harapan yang
luhur (bener).
Sempana Bener (sempaner) memaparkan ajaran bagaimana seseorang dapat
menggapai harapannya secara benar. Dalam menggapai harapan hendaknya
dilandasi dengan laku yang lurus dan benar, khususnya dalam hal etika
sehingga akan tumbuh budi luhurnya.
Budi luhur dicapai dengan sikap sederhana (prasaja), bersedia untuk
menganggap dirinya lebih rendah dibanding orang lain (andhap asor),
selalu sadar akan batas-batas dalam situasi dan lingkungan (tepa
selira). Sebaliknya menghindarkan diri dari sikap yang jauh dari sifat
budi luhur, yaitu : mencampuri urusan orang lain (dahwen/open),
iri-dengki (srei), suka main intrik (jail), dan bersikap kasar
(methakil).
Dari kedalaman rasa, pengetahuan, kemampuan seperti diuraikan di atas
semua tercakup, maka tergantung apakah manusia sanggup untuk menempatkan
diri dalam kosmosnya, serta dapat menemukan tempatnya yang cocok dan
selaras.
Menurut Aristoteles, manusia hanya dapat menemukan kebahagiaan apabila
ia dapat mengaktualkan bakat-bakatnya. Untuk mewujudkan suatu harapan
harus disertai dengan usaha dan kemampuan yang sesuai. Harapan tidak
akan menjadi kenyataan jika tanpa disertai dengan usaha dan memampuan
yang menyertainya. Keinginan harus disesuaikan dengan kapasitas pribadi,
bakat, pengetahuan, menepati janji, jujur dan melakukan sesuai
kewajiban. Sepi ing pamrih rame ing gawe.
(Disadur dari Artikel Majalah Pamor Edisi 07 – Tulisan Wawan Wilwatikta)
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Dapur Sempaner
(Sempanan Bener) merupakan nama salah satu dapur keris lurus yang sering
kita jumpai mulai dari tangguh sepuh seperti Pajajaran, Majapahit,
sampai tangguh Nom-noman. Sempaner berasal dari kata Sempana / Sumpena
Bener yang secara harafiah berarti Mimpi yang benar. Ricikan dapur ini :
Kembang kacang, tikel alis, Ri Pandan – ada pula yang menyebutkan
mempunyai greneng, jalen, lambe gajah. Sempana bener dalam arti lebih
dalam merupakan suatu pesan, angan-angan, harapan, cita-cita, keinginan
apabila dilandasi suatu pemahaman yang benar menjadi suatu kenyataan.
Pemahaman yang benar itulah yang akan mewujudkan suatu tercapainya
harapan atau cita-cita.
Dalam hal ini, suatu pesan bahwa manusia dalam menggapai suatu keinginan
hendaknya diselaraskan dengan kemampuan atau potensi yang dimiliki,
sebagaimana dalam ujar-ujar jawa disebutkan “Bisa rumangsa – aja
rumangsa bisa”.
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Pamor Ilining Warih
Rejeki yang lumintu, walaupun
sedikit demi sedikit tetapi selalu ada saja. Itulah yang utama makna dari
Ilining Warih. Selain soal rejaki, pamor ini juga baik untuk pergaulan. Tidak
memilih dan umumnya cocok untuk siapapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar